Kenali Kebahagiaan Anak Sesungguhnya Bersama Kampanye Grow Happy

Seberapa penting kebahagiaan anak? Penting, penting sekali, penting banget. Tapi tahukah kita apa yang sebenarnya membuat anak kita bahagia? Mainan, es krim atau uang jajan? Atau bahkan mungkin jalan-jalan. Kemarin aku belajar hal yang banyak banget soal kebahagiaan anak di kampanye Grow Happy dari Lactogrow, ternyata banyak banget kesalahan yang aku lakukan selama ini. Kali ini aku mau share sama teman-teman, mungkin ada sebagian besar yang merasa seperti yang aku rasakan,  jadi kita bisa merubah diri pelan-pelan untuk menjadi ibu yang lebih baik untuk anak-anak kita.


Ada 3 nara sumber di kampanye Grow Happy dari Lactogrow, yakni :
  1. Psikolog Elizabeth Santosa MPsi, Psi, SFP, ACC
  2. Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K)
  3. Brand Manager lactogrow, Gusti Kattani Maulani
Jadi ilmu yang bakalan kita serap lebih lengkap ya.


Sebelum ke materi inti, aku ceritain sebentar ya soal kampanye ini, kampanye Grow Happy ini tujuannya untuk merayakan kebahagiaan dan membantu orang tua menciptakan lingkungan yang dapat membuat anak merasa bahagia. Anak bahagia lebih penting dari anak pintar, sebenarnya ini bukan berarti anak kita tidak boleh pintar, tapi maksudnya lebih mengutamakan kebahagiaan anak dulu sebelum melihat hal lainnya, semisal kita ingin memasukkan anak ke dalam kelompok bela diri  padahal anak lebih suka berkebun, tapi kita langsung memasukkan tanpa menanyakan kepada anak, akhirnya dia jadi terpaksa. Nah, disinilah salah satu kesalahan kita, kurang komunikasi dengan anak.

Adalagi cerita soal anak yang sangat pemurung, yang bahkan banyak teman-teman yang sebenarnya itu ingin menjadikan ia teman, tapi karena dia yang terlalu menutup diri akhirnya dia tidak memiliki teman. Salahnya orang tuanya mengira teman dari anak-anaknya yang membully si anak dan jadi tidak memiliki teman, padahal tidak. Lagi lagi ini kesalahan kita sebagai orang tua untuk kurang mensupport anak untuk menjadi lebih semangat untuk bersosialisasi.

Studi Child Happines menemukan bahwa anak merasa bahagia saat bermain dengan orang tuanya, bahkan jauh lebih bahagia daripada bermain dengan kakaknya, adiknya atau temannya. Namun kenyatannya ditemukan lebih dari 50% orang tua belum merasa cukup hadir dan juga terlibat dalam kegiatannya bersama si kecil, jadi disini kita bukan hanya ada di sampingnya tapi kita harus juga terlibat bersamanya.

Tips agar lebih terlibat dalam kegiatan anak, yaitu :

  • Bukan terfokus pada jenis aktivitas namun lebih ke waktu kebersamaan yang lebih berkualitas.
  • Tidak ada distraksi pada saat melakukan aktivitas bersama anak.
  • Melakukan eye-to-eye contact bersama anak, jadi misal menggambar, aktivitas itu dilakukan bersama, bukan dengan anak menggamar disamping ibu yang sedang melihat ke arah ponsel.
  • Buatlah anak merasa dirinya penting. Peluk, cium anak. Berikan waktu khusus untuknya berkomunikasi hanya berdua, jadi kalau punya anak lebih dari satu, pastikan tiap anak memiliki waktu berdua bersama kita. 

Kebahagiaan saat masih anak-anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri(self-esteem), social skill dan juga karakter anak saat dewasa, begitu juga dengan perkembangan sosial-emosional anak yang bahagia sejak kecil akan menjadi individu yang positif dan memiliki kepuasan hidup lebih tinggi saat dewasa kelak. Apalagi impian kita sebagai orang tua kalau bukan melihat anak kita tumbuh menjadi orang yang bahagia.

Hal yang paling sering menjadi kesalahan tiap ibu adalah di cap suka mengomel, suka marah-marah, benar tidak. Aku pun juga sangat menyadari hal ini terjadi padaku. Kebanyakan ibu sebenarnya memiliki banyak tekanan dari luar bukan dari dalam diri kita, sadar atau tidak itulah yang sebenarnya membuat kita menjadi uring-uringan atau menjadi marah yang sangat. Disini hal yang bisa kita lakukan adalah berdamai dengan diri sendiri.

Misalnya saat kita sudah benar-benar capek habis bersih-bersih, masak plus ngabisin cucian 3 bak, tapi si anak main air galon dan katanya dia ingin agar rumahnya lebih dingin, soalnya Surabaya memang lagi panas, ini pasti keadaan kita sudah ibarat ada tanduk langsung keluar yaa... kita harus menyadari kemampuan diri kita, jangan langsung dikerjakan semuanya, memang kalau semua selesai kita bisa lebih tenang, tapi badan kita jangan di gerus.

Anak-anak tetaplah anak-anak, bagaimanapun kita ngomong juga nggak mungkin langsung bisa di pahami sama mereka, bahkan di tengah-tengah kita marah juga mereka bisa dengan mudah mencium kita dan tersenyum sama kita, caranya jauhkan anak dari hal yang bisa membahayakan dirinya dan tenangkan diri kita, tarik nafas buang tarik nafas buang, lakukan sampai rasa penat di kepala mulai hilang, lalu bersihkan setelah itu lakukan kegiatan yang membuat kita rileks dan anak menjadi senang.

Selain kita yang harus terlibat dalam kegiatan anak, sangat penting juga untuk kita sebagai orang tua mengetahui nutrisi seimbang termasuk susu dengan kandungan gizi agar melengkapi asupan nutrisi mereka. Kebutuhan nutrisi anak sangat berbeda dengan kita. Anak yang mengkonsumsi makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat dan dapat menyerap nutrisi dengan baik, sehingga anak akan memiliki selera makan dan juga pola tidur yang baik, yang pastinya dapat menunjangnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk membentuk saluran cerna yang sehat kita harus menjaga keseimbangan mikrobiota usus.


Agar si kecil tumbuh dengan bahagia dibutuhkan keselarasan antara nutrisi, stimulasi dan juga keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy. Dalam kesempatan ini, Nestle LACTOGROW memperkenalkan tampilan barunya yang diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan dan Lactobacillus reuteri yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.

Semoga kita bisa menjadi orang tua terbaik untuk anak-anak kita. Pastikan kita "hadir" di setiap kegiatan yang kita lakukan bersama mereka. Pastikan nutrisi, stimulasi dan keterlibatan kita ada untuk mereka, karena kunci dari anak tumbuh bahagia dimulai dari kita sebagai orang tuanya, kita yang membentuk karakter mereka dan kita yang mempengaruhi pertumbuhan perkembangan mereka di masa depannya nanti. Tetap semangat belajar menjadi orang tua yang baik, sudahkah kita memeluk si kecil hari ini? Kalau belum, yuk peluk cium mereka, jadikan mereka bangga karena sudah dilahirkan dari rahim kita. Karena yang mereka butuhkan paling utama adalah kasih sayang kita.

Komentar

  1. Yang paling bikin anak down itu ketika dia di banding-bandingin sama anak tetangga :(

    BalasHapus
  2. rasanya saya pun masih kurang buat meluangkan waktu sama anak2 terutama pas mereka ada momen bisa berbagi cerita apalagi kalau udah capek urus ini itu

    BalasHapus

Posting Komentar

back to top