Review Clodi Punya Nau

Sejak hamil Nau aku mulai berkenalan dengan si clodi ini. Yapp.. clodi adalah kepanjangan dari cloth diapers yakni diapers yang bisa dicuci. Sebagian dari teman-temanku yang aku mintain pendapatnya soal ini rata-rata bilang "ah sama aja kayak celana biasa donk, capek nyuci". Beberapa juga ada yang masih belum familiar dengan clodi, "itu merk pempers? bagus yah kok mahal?"

Awal rencana sih mau pakein Nau celana poop aja, tapi takut kalau pipis gatau malah bikin kepleset, akhirnya pilihan kita jatuh di clodi. Aku tertarik dengan clodi ini pertama karena takut kalau pospak nanti ruam, banyak sampah dan setelah aku telisik lebih jauh juga lebih hemat. Kan katanya maksimal pakai pospak 4-5jam jadi minimal sehari pakai 5kan. Harga pospak dipasaran sekitar 1500 sebiji, jadi 1500x5x30=225000 sebulan.. inget.. itu minimal lho ya.. kebayang kan kalo pake merk yang lebih mahal dan dalam jangka waktu yang lama :)

Clodi yang di pakai Nau selain beli baru, beberapa ada yang dapat dari hadiah dan ada juga yang flea. Kebanyakan hadiah sama flea malah ketimbang beli barunya, jadi lumayan lah enggak banyak-banyak keluar duit hehehe... Penasaran Nau pakai clodi merk apa aja,, yuk langsung capcus aja.

Cerita Melahirkan Naufal

Seperti yang aku tulis di postingan sebelumnya yakni hamil 39 minggu belum masuk panggul, hingga tanggal 8 aku sempat mengalami kontraksi yang bahkan aku sendiri tak menyadari jika itu kontraksi pembukaan. Karena bidan pun sudah menyerah, akhirnya tanggal 9 aku dan suami niat kontrol di Rumah Sakit Graha Medika. Ternyata setelah di periksa dokter dan di USG posisi dedek tidak bisa turun karena lilitannya makin erat bahkan hingga menarik sampai posisinya hampir lintang. 

detik-detik terakhir hamil Naufal
"Bu.. ini harus operasi sectio caesar segera mungkin untuk menyelamatkan si bayi.. saya sarankan jangan induksi karena terlalu bahaya untuk ibu dan bayi .. sekalipun ibu pembukaan lengkap belum tentu dia bisa langsung keluar karena tertahan tali pusat tadi", kata dokter.

Sedih, kesal, marah.. semua perasaan bercampur jadi satu. Aku ingin melahirkan secara normal. Akhirnya aku tanda tangan penolakan untuk awal karena ingin pulang dulu mempersiapkan segala kebutuhan dan mengabari keluarga. Kami memutuskan untuk kembali pukul 9 dan operasi sekitar jam 12 malam. Aku diajak suami sholat magrib sambil menenangkan diri. Suami menyemangatiku agar aku tak bersedih. 

"Jangan sedih sayang.. nanti malam kita bisa peluk sama gendong dedek.. semangat" 
Diperjalanan pulang aku memeluk suami dengan air mata. Perasaan yang entah harus bagaimana aku menyikapinya. Tapi aku harus semangat, aku usap air mataku agar semua orang tidak khawatir.

Hamil 39 Minggu Belum Masuk Panggul

Hari ini aku periksa hamil lagi ke bidan tempat biasa, ya semakin dekat jarak lahiran, jadi jadwal periksa yang biasanya 10 hari pun maju menjadi 5 hari sekali. Hari perkiraan lahir tinggal seminggu lagi dan si dedek masih tetap bertahan di posisinya, hamil 39 minggu belum masuk panggul, padahal sudah sehari jalan 1 jam pagi dan setengah jam pas sore, jongkok berdiri, dan posisi jongkok ada kali sehari 4-5 jam, tapi tetap saja dia betah berada di posisinya.

Memang posisi ada hubungannya dengan janin terlilit tali pusat seperti yang aku ceritakan di postinganku sebelumnya. Awalnya bidan agak susah mendeteksi detak jantung bayiku terkesan jauh suaranya, tapi setelah terdengar Alhamdulillah detak jantungnya masih normal, jadi dia sehat di dalam. Aku diminta untuk mengawasi pergerakannya, katanya sejam minimal bergerak 4 kali. Jujur aku enggak bisa mendeteksinya karena aku  sekarang ini gak bisa begitu merasakan gerakannya, jadi kalau dibilang sejam bergerak berapa kali, ya aku enggak tau.

Janin Terlilit Tali Pusat, Bisakah Lahir Normal?

Usia kehamilan 36 minggu, sudah mulai memasuki usaia lahir dan seminggu sudah batuk menyerangku sampai-sampai 2 hari gak bisa tidur, dan ini benar-benar membuat badan menjadi drop. Obat yang di beri bidan pun juga tak membuahkan hasil sehingga semalam aku dan suami periksa ke dokter spesialis langganan kami atas saran bidan. Cukup geregetan untuk periksa kali ini, ya selain aku lagi sakit ternyata tempat periksanya mati lampu, mana aku nomor urut 16, jadi diperkirakan akan diperiksa jam 9 malam. Waduhh... jadi kami putuskan pulang dulu. Jam 9 malam kembali lagi. Untungnya sih deket 18 menit sampai.

Jujur aku sempat ingin operasi caesar karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, karena selain batuk aku juga mengeluarkan dahak darah dan nyeri vagina. Ternyata aku tidak cuma batuk biasa, tapi radangku kambuh. Tujuan awal periksa ini untuk mengetahui keadaan dedek di dalam dan Alhamdulillah dia tidak tersiksa seperti yang aku bayangkan, jadi batuk pada ibu hamil itu sama sekali tidak mempengaruhi keadaan bayi di dalam rahim, karena terlindungi oleh cairan ketuban tadi. Syukurlah..

Sempat lega karena dokter bilang enggak ada masalah, setelah itu dokter bilang dia sekarang gerakannya masih aktif, jantungnya sehat, usianya juga sudah cukup, sudah mulai masuk panggul, cairan ketuban cukup dan jernih. Berat badan janin 2,9kg sehat ginuk-ginuk ini. Saat satu-persatu bagian tubuhnya di perbesar mulailah terlihat warna-warna yang asing bagiku, ada warna biru menutupi bagian lehernya dannn... ternyata dia terlilit tali pusat.

Kehebohan di Usia Kehamilan 35 Minggu

Kontraksi palsu atau yang lebih dikenal dengan braxton hicks saat kehamilan mungkin memang wajar terjadi dan aku baru saja mengalaminya yakni saat usia kehamilan 35 minggu ini. Dalam satu minggu ini aku sudah mengalaminya 5x. Awal terasanya seperti dilep, perut mules keringat dingin, pingin kentut, pingin pipis, pingin pup bahkan aku sempat lupa jika aku sedang hamil, jadi aku pikir aku akan mendapati menstruasi. Tapi aku akhirnya ingat perut buncitku ini kan karena hamil, masa iya orang hamil akan mengalami menstuasi :p

Kehebohan belum selesai sampai disitu. Niat awal periksa hari kamis berganti menjadi hari rabu karena celana dalam selalu basah, dan emak takut jika ini adalah ketuban karena banyak juga yang terjadi kelahiran dengan tanda ketuban pecah dini. Iya aku ganti 4x tapi selalu basah, namun setelah itu aku mandi dan seperti biasa menggunakan sabun khusus daerah wanita, akhirnya celanaku tidak basah lagi, akhirnya untuk menghilangkan keraguan, berangkatlah kami ke bidan, pun sekalian kontrol juga.

Cerita Kehamilan Usia 8 Bulan

Hamil 8 bulan yap, ini aku sebut dengan masa deg-degan. Rasanya seperti penasaran pingin cepet-cepet buka kado pas ulang tahun. Tinggal sebulan lagi aku bisa ketemu sama dedek di perut yang selama ini aku bawa kemana aja. Wahhh makin ga sabar pengen cepet-cepet lahiran hehehehe...

Sesuai jadwal aku periksa ke bidan, awalnya asisten bidan cukup terkejut melihat kenaikan berat badanku, wajar sebelumnya aku susah naik beratnya, tapi pas diperiksa katanya dedeknya masih kecil padahal dia bilang kalau aku musti diet dan menjauh dari yang manis-manis biar bayinya enggak kegendutan, eh tapi ga jadi. Saat aku periksa disini si dedek kepalanya di bawah tapi belum masuk panggul, jadi aku disarankan banyak jongkok dan jalan kaki agar cepat masuk panggul. Waktu periksa pun yang biasanya 30 hari sekarang dimajukan jadi 20 hari.

Oia karena aku sama suami ingin USG lagi, kali ini aku diberi surat pengantar untuk melakukan USG dan konsultasi ke dokter rujukan untuk periksa yakni ke dokter Iman, letaknya tidak jauh juga dari rumah. Akhirnya seminggu dari aku periksa bidan, aku dan suami periksa disana. Praktek dokter yang satu ini memang sudah cukup terkenal di wilayah Surabaya barat.

USG Kehamilan 7 Bulan

Selamat datang trisemester ketiga kehamilan ... usia  ini sudah masuk ke dalam golongan hamil tua. Alhamdulillah di kehamilan 7 bulan ini rasa badan berasa lebih giat cuma memang di agak berat di bagian perut, iya kan si dedek di dalam tambah besar. Sudah lama juga enggak USG semenjak memastikan jika aku memang benar-benar hamil, selain itu aku dan suami juga ingin memastikan keadaan si dedek baik-baik di dalam.

Memilih rumah sakit untuk tempat USG sekalian survey jika nantinya harus dilarikan ke rumah sakit, jadi cari refernsi sana sini untuk mencari tempat yang nyaman dan harga yang terjangkau dan kami memilih RS Graha Medika. Lokasinya memang cukup jauh karena sebenarnya dekat rumah juga ada RS Bunda, RS Mujirahayu dan juga RS BDH. Tapi dari banyak rekomendasi akhirnya kita memilih RS Graha Medika yang mungkin lebih terkenal dengan nama dr.Indi. Rumah Sakit ini melayani pemeriksaan pagi siang malam. Aku datang jam 2 siang, bahkan itu saat jam dokter istirahat tapi tetap dilayani loh...

Pertama kali datan kita harus registrasi bayar 10ribu, ini untuk pendaftaran dan sekali saja kok. Kartu ini yang harus kita bawa jika akan periksa lagi. Gak sampe lama aku sama suami nunggu, aku diminta masuk agar di periksa awal oleh bidan, seperti biasa timbang berat badan dan juga cek tekanan darah. Gak sampe lama dokternya turun, pakai baju hijau seperti baru saja membantu melahirkan pasien operasi. Jadi aku langsung masuk ke ruangan periksa dan kemudian langsung periksa USG. Suami selalu deh kalo tiap periksa dia kayak heboh sendiri hehehhe...

Sakit Gigi dan Gusi Bengkak Saat Hamil

Sakit gigi dan gusi bengkak saat hamil.. ya masalah ini yang baru saja aku alami. Yang pernah tau rasanya sakit gigi itu kan sakiiiiittt banget nah di tambah tendangan-tendangan kuat dari dalam, ini sensasinya sungguh luarrr biasa. Sebelumnya aku sempat nyeri gigi tapi tidak begitu menyiksa, tapi yang kemarin ini wah banget, aku sampe di buat enggak bisa tidur sampai 2 malam. Kebayang kan gimana rasanya?? udahh jangan di bayangin ... hehehhe

Ternyata sakit gigi ini bukan cuma aku saja yang mengalami. Banyak temanku pun juga mengalami hal yang demikian serupa, bahkan banyak yang sakitnya lebih parah juga. Tapi langsung sembuh sesaat setelah lahiran... lho, kok bisa begitu?? Nah, iseng googling, ternyata 7 dari 10 ibu hamil beresiko sakit gigi loh. Bahkan aku kemarin konsultasi ke bidan itu dibilang sudah penyakit umum saat masa kehamilan.

Periksa Hamil di Bidan

Beberapa waktu yang lalu setelah berunding bersama keluarga besar, suami memutuskan untuk kembali mengajakku periksa dan mencoba untuk aku memilih agar besok lahiran di bidan. Bukan tanpa alasan juga sih, karena aku juga agak ragu untuk lahiran di puskesmas. Bukan karena tidak yakin, tapi aku mencari lebih nyamannya, dan itulah yang diinginkan mas suami.

Berbeda dengan puskesmas yang antrinya sampai 2kali, ya kan karena memang campur dengan pasien umum. Di bidan ini terkesan lebih sepi, tapi kata orang-orang termasuk ramai malah, soalnya aku periksa aja padahal baru dibuka uda ada 4 antrian, aku keluar pun sudah ada yang mengantri 5 orang. Bidan pilihan suamiku ini kebetulan bidan delima, sia mencari berbagai informasi bidan yang paling nyaman untuk kelahiran anak pertamanya ini.

Cerita Kehamilan Usia 6 Bulan

Gak berasa 6 bulan lebih si dedek ada di perutku atau kalau istilah jawanya bilang hamil jalan 7 bulan. Makan, tidur, jalan kemana saja selalu ikut. Sekarang dia semakin besar, jadi perutku juga semakin buncit, gerak cepat pun juga udah enggak bisa, mulai berasa berat hehehhe... Ada banyak banget perubahan yang aku alami ini. Sharing-sharing yuk :)

Perubahan yang dialami saat hamil 6 bulan :
  • Perut mulai makin membuncit
  • Payudara semakin membesar dan bagian tengah menghitam, mungkin sebagian wanita yang pertama kali hamil bakalan kaget bahkan mengira ini adalah kotoran alias bolot, tapi bukan. Ini terjadi karena payudara kita mulai memproduksi asi untuk dedek bayi kita nanti.
  • Mudah lelah, jelas ini karena berat badan bertambah. 
  • Tenang, mual muntah sudah mulai sangat sangat berkurang, tapi disini kita akan sering berasa lapar.

Hamil Puasa, Kenapa Enggak?

Halo teman-teman... gimana kabar puasanya? Masih tetap lancar jaya kan? Bagaimana buat ibu-ibu hamil disana?? Memang tidak wajib hukumnya puasa bagi ibu hamil, namun kita tetap menggantinya di waktu lain. Tapi, aku pingin banget ikut puasa, jadi sebelum ramadhan kemarin aku konsultasi ke puskesmas dulu.

Saat ini aku usia kehamilan sudah memasuki usia kehamilan bulan menuju 6 bulan, wah cepet banget ya gak berasa.. kadang juga masih suka lupa kalo hamil, masih minta doa aja buat hamil, padahal perut udah buncit,  hehehe.. Jadi puasa ini adalah puasa pertama saat aku hamil. Awalnya suami melarang, soalnya sebelumnya kan beratku memang susah banget naik. Jadi takutnya pas aku puasa malah sakit.

Saat periksa kehamilan kemarin seperti biasa pertama ditimbang berat badan dan menunjukkan angka 53kg, masih tetap juga hehehe.. keluhan mual pusing masih ada. Kali ini aku diperiksa lebih dari biasanya, alat semacam radio, yang sebelumnya perutku di beri semacam gel seperti saat mau usg. Alat ini digunakan untuk mendengar detak jantung bayi didalam perut. Dug dug dug dug.. dann suara itu terdengar lirih sekali. Masya Allah.. terharu banget aku udah bisa denger detak jantungnya :')
back to top