Sebagai seorang ibu, aku pernah merasa ragu dengan gaya menggambar anakku. Saat anak-anak lain menggambar pemandangan gunung, sawah, dan langit biru penuh gradasi, anakku justru asyik beberapa kali menggambar karakter yang menurutku agak seram. Ini beberapa gambar yang menurutku masih cukup normal.
Iya itu bukan original gambar dia, dia cuma belajar meniru gambar orang. Tapi maksudku, kenapa malah dia memilih gambar yang "berbeda".
Waktu itu aku sempat khawatir.
Apa harus diarahkan supaya bisa “menggambar seperti anak-anak pada umumnya”?
Apa dia akan bisa ikut lomba menggambar kalau gayanya seperti itu?
Tapi semakin aku perhatikan, justru gaya menggambar inilah yang memperlihatkan karakter, imajinasi, dan potensi unik dalam diri anakku.
Gambar Anime Bukan Sekadar Tren
Gambar anime sering kali dianggap hanya sebagai gaya khas Jepang atau sesuatu yang digemari remaja. Padahal, dari sisi perkembangan anak, ini adalah salah satu bentuk visual storytelling yang sangat kuat.
Anak yang suka menggambar anime biasanya:
✔️ Teliti dengan detail bentuk dan ekspresi,
✔️ Kreatif menciptakan karakter dan cerita,
✔️ Berani mengekspresikan imajinasinya lewat gambar.
Gambar-gambar ini bukan hasil meniru semata, tapi cara anak membangun dunia versinya sendiri.
Ketika Gaya Anak Berbeda dari yang Umum
Sebagai ibu, aku pernah merasa canggung saat melihat hasil gambar anakku dibandingkan dengan anak lain.
Gambar anak lain penuh warna gradasi, latar yang lengkap, dan sesuai tema lomba.
Anakku? Fokus pada satu karakter, tanpa latar, dengan warna-warna blok khas anime.
Aku sempat berpikir, apa aku harus mendorongnya belajar gradasi atau menggambar alam saja?
Tapi saat aku berkonsultasi dengan pengajarnya di Zumen Art, aku justru mendapatkan dukungan luar biasa.
“Nggak apa-apa, Bu. Gaya anime itu juga bagus. Kita bantu arahkan sesuai minatnya.”
Dan benar saja, sejak saat itu, anakku mulai berkembang dengan gayanya sendiri, tanpa harus kehilangan ciri khas yang dia sukai.
Anak Butuh Ruang untuk Berkembang, Bukan Dibandingkan
Aku belajar bahwa mendukung anak bukan berarti menyeragamkan. Setiap anak punya gaya belajar dan berekspresi yang berbeda. Ada yang suka menggambar alam, ada yang suka desain karakter. Semuanya bisa berkembang, asal diberikan ruang dan arahan yang tepat.
Di Zumen Art, anakku tetap bisa belajar teknik menggambar, proporsi, dan pewarnaan, tanpa dipaksa meninggalkan gayanya sendiri.
Sebagai ibu, rasanya sangat lega melihat anak tumbuh percaya diri, karena karyanya dihargai.
Biarkan Anak Berkembang dengan Gayanya
Jadi, kalau anakmu suka menggambar anime, karakter, atau gaya yang “berbeda” dari teman-temannya, jangan buru-buru khawatir.
Itu bukan kekurangan, tapi bentuk keunikan yang bisa diasah jadi kekuatan.
Karena pada akhirnya, tugas kita sebagai orang tua bukan membuat anak jadi sama dengan yang lain, tapi jadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Dan menurutku, tempat seperti Zumen Art bisa jadi langkah awal yang tepat untuk mendukung perjalanan itu.
Komentar
Posting Komentar