Tips Mengajak Buah Hati Ke Masjid

Masjid adalah tempat ibadah umat muslim. Banyak sekali kegiatan yang biasanya dilakukan di masjid, mulai dari sholat wajib, sholat sunah, mengaji, ceramah agama maupun berbagai kegiatan keagamaan lainnya apalagi di bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari ini, masa di mana kegiatan di masjid lebih banyak. Tentu kami sebagai orang tua ingin anak kami menjadi anak yang soleh. 

Nah postingan kali ini adalah kolaborasi postingan #cakapmamak lulusan mombassador batch 8 yaitu mamak ika dengan mbak kayyisah juga mamak desy dengan mas khalid. Kami ber 3 memiliki balita yang umurnya tak jauh berbeda. Yuk kita cuap-cuap, gimana sih cara balita sama masjid atau mushola? Boleh nggak yaa membawa anak kecil ke masjid?

Pertama yang ingin sekali saya jawab. Boleh nggak  membawa anak kecil ke masjid? 
boleh banget, kalo bisa malah sering-sering, kenapa? agar anak lebih bisa mengenali apa yang ada di dalam agama islam sesungguhnya, apalagi jaman sekarang banyak sekali isu-isu bahwa di masjid begini begitu, nah kita tanamkan ke anak-anak kalau masjid itu baik, kalau masjid itu tenang, bahkan Nabi Muhammad sangat senang jika melihat banyak anak kecil di masjid, itu artinya akan ada penerus agama selanjutnya :)

Ribet ah, kalo bawa anak ke masjid bawaannya banyak. Ya kalau itu tergantung niat juga sih, tergantung umur berapa anak yang diajak, tergantung berapa lama yang kita butuhkan waktunya di masjid atau mushola. Sejak dia bisa berjalan, kalau saat sholat, Naufal selalu sama ayahnya, kadang ikut shaf tapi kadang juga dibelakang, tanpa shaf. Kalau ke masjid seringnya bawa minum atau kadang dia bawa cemilan, soalnya lokasinya juga lumayan dari rumah, tapi kalau ke mushola tidak perlu bawa itu, mungkin persiapan membawa uang untuk infaq saja. 

Nah ini salah satu juga agar anak bisa belajar untuk berbagi, kelihatan banget sih dia, dulu terkesan sangat egois pas masih 1tahun itu, mulai dari belajar infaq ini lama-lama dia pun kalau bermain sama teman-temannya juga boleh main bareng pakai barang-barang miliknya. 

Agar anak tenang di masjid, bawa apa yang dia sukai

Kalau pas pengajian dia sering ikutnya sama aku, nah... ini kan biasanya butuh waktu yang lebih lama bisa 1 atau bahkan 2 jam atau kalau ada ceramahnya ya bisa lama lagi. Ini cemilannya harus ekstra, tidak jarang juga aku bawain Naufal mainan. Entah itu mobil, robot, kertas bolpoin, atau apa saja, kalau bisa 2 macam permainan yang berbeda dan masing-masing beberapa mainan, ingat yang kecil saja. Karena biasanya yang ikut mainan bukan hanya naufal, tapi teman-temannya juga ikut mainan, oia pilih mainan yang tidak membuat suara gaduh ya, agar yang lain tidak terganggu. 

Kalo nanti anak terkesan nakal di mata orang lain gimana? Nggak kok.. tapi memang semua butuh proses. Anak lari-larian? Biasa, sekali dua kali bisa kita tegur kok, tentunya dengan cara yang lembut ya. Nanti lama-kelamaan Insha Allah mereka akan paham juga kok. 

Kalau anak ngompol di masjid gimana? Kan najis! 

Nah, Alhamdulillah sekarang diapers mulai murah kan ya harganya, dulu pas Naufal masih 1 tahun juga pakai diapers tiap ke masjid, tapi mulai setahun lebih dia mulai bisa ngasih tau kalau mau pipis lewat gerakan tubuhnya, udah nggak pake juga gapapa, biasakan ajak anak pipis atau pup sebelum dia berangkat ke masjid. Kalaupun nanti pas sholat dia minta pipis, kadang-kadang anak suka minum air banyak banget ini, jadi ya harus membatalkan sholat, nanti dilanjut dengan begini anak tidak merasa menjadi beban. 

Ingat dan pesan untuk diriku sendiri juga, dengan begini anak merasa dirinya dianggap ada, dia merasa bahwa aku bersama orang-orang yang mencintainya, ini membuat mereka lebih senang belajar agama tanpa adanya paksaan. Tanpa disadari, merekalah yang akan mengingatkan kita agar sholat diawal waktu, tangan-tangan mungilnya yang akan membawakan Quran ke tangan kita agar kita baca dan mereka karena mereka sangat senang mendengar lantunan ayat suci yang kita bacakan meskipun masih sering kita salah membaca tajwid dan kita pun masih terus belajar. Insya Allah semoga anak-anak kita menjadi anak yang soleh dan soleha ya .. aamiin ya rabb :)

Pengen banget ngajak Naufal maleman di masjid Agung Surabaya, tapi masih peer banget, apalagi jarak dari shaf ke kamar mandi cukup jauh, iya dia memang sering dan banyak pipis kayak mamanya hehehe... Semoga tahun depan kita bisa sahur bareng di sana ya nak :)

---

oia baca juga ya tips yang dua ini :)


Komentar

  1. Anak saya ke mesjid semenjak dia mulai bisa lari. Mesjid yang dia datangi itu Mesjid Al Akbar karena mesjid itu yang paling luas, jadi dia bisa lari-lari leluasa. Datangnya ketika bukan waktu sholat berjamaah. Saya sengaja pilih duduk di shaf paling belakang supaya bisa kabur kalau-kalau dia rewel.

    Tapi setiap saat kami selalu bilang kepadanya "Pelankan suaramu", "Tidak berisik", "Jangan ketawa keras-keras di mesjid".

    Saking seringnya kami ajak ke mesjid, pada umur 2 tahun, dia sudah bisa ikut sholat berjamaah. Dia menggelar sajadahnya sendiri, pakai kopiah sendiri. Kalau lagi sholat berjamaah, saban kali imamnya selesai baca Al Fatihah, dia teriak "Amiiin" paling keras..

    Kok alhamdulillah sampai sekarang tidak ada yang pernah mengata-ngatai anak saya nakal di mesjid.

    Justru tetangga saya jarang banget ngajak anaknya ke mesjid, padahal anaknya seumuran sama saya. Sekalinya anak itu dibawa ke mesjid, anak itu gembira sekali karena dapat lapangan yang luas. Saking eforianya, dia lari-lari di teras, tak sadar kalau teras itu bertepikan tangga, tiba-tiba dia jatuh terguling-guling di tangga sampai kepalanya terluka..

    BalasHapus

Posting Komentar

back to top