Stop Eksploitasi Konten Negatif, Mari Viralkan Konten Positif

Sedih nggak sih kalau ada hasil survey yang menyebutkan 83% anak muda mengaku tidak bangga dengan Indonesia, kenapa? Padahal Indonesia ini indah banget. Banyak sekali budaya, bahasa, makanan ataupun prestasi anak bangsa yang bisa menjadi kebanggan untuk Indonesia. Bahkan selama ini mayoritas yang viral adalah hal-hal yang berbau negatif, anak Indonesia tidak tau prestasi Indonesia dan kabar positif lainnya. Sedih memang, tapi ini yang terjadi sekarang.


Betapa besarnya pengaruh media sosial di masyarakat. Begitu banyak kebaikan yang dimiliki Indonesia yang bisa kita angkat, namun kini seolah terbelenggu dengan banyaknya konten negatif yang bahkan selalu menjadi buah bibir masyarakat, yang kadang malah menjadi suatu kebanggan untuk membahasnya. Karena hari ini bintang tamu adalah Bu Risma yang the real influencer, aku mau bandingin. Temen-temen lebih banyak buka mana akun instagramnya bu Risma atau Lambe Turah? Hayo jujur??


Nah kan, masih banyak yang malah lihat berita gosip ketimbang sesuatu yang lebih bermanfaat. Ini peer banget buat kita untuk mengubah konten viral negatif menjadi konten yang positif. Nah tujuan diadakan gathering positif bermedia sosial ini adalah agar kita adalah belajar menanamkan pola pikir positif untuk literasi digital. Bertempat di Hotel Four point Surabaya yang kemudian dilanjut field trip menuju Siola, acara ini diadakan tanggal 22 April 2019 mulai pukul 8 pagi hingga 4 sore, tapi peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias.

Narasumber untuk positif bermedia sosial yakni :
* Prof. Paulus Wirutomo - Ketua Gugus Tugas Nasional sekaligus Guru Besar FISIP UI
* Akhyari Hananto - Pendiri Good News From Indonesia (GNFI) sekaligus Netizen Paling Berpengaruh di RI
* Ibob Tarigan - Cameo Project
* Bapak Ismanto - Kasie Perencanaan Angkutan Dishub Kota Surabaya


Acara dibuka oleh bu Tri Rismaharini sekaligus beliau memberi banyak wejangan untuk kami anak muda dalam memanfaatkan waktu sebaiknya dengan hal yang positif. Dalam masa kini penjajahan bukan hanya tentang perang. Yang harus kita perangi di masa kini adalah kemiskinan dan kebodohan. Karena itulah yang akan membuat suatu kemunduran untuk bangsa. Untuk itu diperlukan suatu gerakan revolusi mental untuk menggebrak hal yang negatif menjadi suatu yang positif.

Sebenarnya Revolusi Mental adalah merubah sistem nilai kita. Cara berubah berpikir kita, misalnya dulu kita pikir sampah itu sama sekali tidak berguna, nah sekarang kita ganti dengan sampah juga bisa di manfaatkan kembali. Nah, Surabaya sendiri sudah melakukan suatu perubahan yang besar yang cukup diakui di mata dunia, Alhamdulillah banyak kota-kota lain yang mengikuti perubahan positif ini. Dibawah komando Bu Risma, Surabaya menjadi kota yang jauh lebih baik.

Mungkin dulu Surabaya dikenal dengan kota yang panas, tapi sekarang nggak dong. Bahkan beliau sempat di bilang Surabaya lebih bersih dari Singapura, dengan lantang beliau bilang tapi Surabaya lebih hijau daripada Singapura. Nah hari ini kami mencoba naik Suroboyo bis dan kita bayarnya ngga pake uang, tapi pakai sampah botol plastik, iya betul sampah.. jadi ini salah satu langkah revolusi mental yang di sampaikan bu Risma tadi.


Pertama kita mencoba naik Suroboyo Bus kalau Naufal sering banget bilang ini bus tayo Surabaya. Kita bayar dengan sampah botol, lalu diberi kartu dan kemudian langsung deh bisa naik dan  mengitari hijaunya kota Surabaya ini. Meskipun bayarnya pakai botol, bis ini nyaman banget bahkan ada fasilitas tempat khusus untuk ibu hamil dan disabilitas, kerennya ini didesain bisa naik turun sejajar dengan trotoar. Keren ya.. coba ksini deh naik rame-rame bareng keluarga, teman-teman atau saudara, keliling kota Surabaya pasti seru.

Tujuan kita dalam field trip kali ini adalah mal pelayanan publik, berlokasi di siola, Tunjungan Surabaya. Kini, Siola berubah wajah menjadi Pelayanan Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA)  hal tersebut memberikan banyak kemanfaatan bagi warga Surabaya yang mengurus perizinan. Total ada 164 perizinan dari 21 OPD Pemerintah Kota Surabaya ada disini.

Lokasi kemudian berlanjut ke koridor space, disini ada fasilitas publik yang hadir 24 jam bagi warga Surabaya agar dapat berkumpul, belajar, berkreasi, serta berkolaborasi. Free wifi juga, pas banget buat temen-temen yang pengen belajar bersama dengan teman disini, nongkrongnya bermanfaat kan jadinya. Kemarin aku sempat ngobrol juga sama ibu-ibu yang menemani anaknya yang masih kuliah semester awal, beliau sempat cerita awalnya bingung kenapa anaknya suka sekali kemari saat belajar, tapi memang suasananya sangat mendukung untuk belajar selain di sekolah atau di rumah juga.

Terakhir kita diajak untuk melihat secara langsung cara kerja Command Center 112 Surabaya. Kalau kata Bu Risma, Command Center ini mata, telinga, kaki, tangannya beliau. Senang sekali boleh melihat langsung bagaimana tahap ada laporan warga mulai dari Facebook, WhatsApp maupun langsung telepon ke 112 hingga sampai ada petugas turun ke lokasi. Aku seneng banget lho bisa masuk ke ruangan ini, ada rasa menyeruak dalam dada yang bikin berbunga-bunga. Biar lebih kerasa serunya.



Kemarin selain materi yang sangat bermanfaat, gathering ini juga mengajak kita untuk langsung melihat perubahan positif di Surabaya. . Pertama kita mencoba naik Suroboyo Bus. Kita membayar tanpa uang yakni dengan sampah botol, lalu diberi kartu dan kemudian langsung deh bisa naik dan mengitari hijaunya kota Surabaya ini. Meskipun bayarnya pakai botol, bis ini nyaman banget bahkan ada fasilitas tempat khusus untuk ibu hamil dan disabilitas, kerennya ini didesain bisa naik turun sejajar dengan trotoar. Keren ya.. coba ksini deh naik rame2 pasti seru 💕 . Tujuan kita adalah mall pelayanan publik, berlokasi di siola. Pelayanan Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) tersebut akan memberikan banyak kemanfaatan bagi warga Surabaya yang mengurus perizinan. Total ada 164 perizinan dari 21 OPD Pemerintah Kota Surabaya ada disini. . Lanjut ke koridor, disini ada fasilitas publik yang hadir 24 jam bagi warga Surabaya agar dapat berkumpul, belajar, berkreasi, serta berkolaborasi. Free wifi juga, pas banget buat temen2 yang pengen belajar bersama dengan teman disini, nongkrongnya bermanfaat kan jadinya. . Terakhir kita diajak untuk melihat secara langsung cara kerja Command Center 112 Surabaya. Kalau kata Bu Risma, Command Center ini mata, telinga, kaki, tangannya beliau. Senang sekali boleh melihat langsung bagaimana tahap ada laporan warga mulai dari Facebook, WhatsApp maupun langsung telepon ke 112 hingga sampai ada petugas turun ke lokasi. . Pengalaman ini berkesan banget buat aku. Jadi tambah semangat buat menerapkan segala hal yang positif kehidupan. Jangan lupa integritas, estos kerja, gotong royong dan Ayo berubah. . Surabaya udah move on nih, kamu kapan? Semangat terus ya untuk Indonesia yang lebih baik 🤗 . #ayoberubahSurabaya @revolusimental_id @kemenko_pmk
Sebuah kiriman dibagikan oleh adeuny (@adeuny) pada

Pengalaman ini berkesan banget buat aku. Terima kasih untuk Blogger Crony Community sudah memilih aku untuk menjadi perwakilan undangan komunitas. Terima kasih untuk kementrian Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Revolusi Mental yang sudah mengadakan acara yang super keren dan bermanfaat ini. Jadi tambah semangat buat menerapkan segala hal yang positif kehidupan. Jangan lupa integritas, estos kerja, gotong royong dan Ayo berubah.

Surabaya udah move on nih, kamu kapan?
Semangat terus ya untuk Indonesia yang lebih baik :)

Komentar

  1. Bu Risma IDOLAkuuuuu!! :D
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  2. Bayar bisnya cuma pake botol plastik bekas? Jadi mengajak masyarakat untuk Go Green juga ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

back to top