Pengalaman Donor Asi

Pernahkah teman-teman mengetahui tentang donor asi, atau menjadi ibu susu? Menjadi seorang ibu asi bagi bayi lain ini adalah pengalaman pertama kali dalam hidupku, karena saat menyusui Naufal, anak pertamaku hal ini sama sekali tidak pernah terlintas di benakku. Alhamdulillah dia terlahir sehat dan aku juga menyusuinya secara langsung dalam dekapanku. Lain hal dengan adiknya yang aku harus memerah asi agar dia bisa meminum asi dariku. Postingan ini aku buat untuk teman-teman yang penasaran dengan donor asi, alasan donor asi dan syarat donor asi. Karena ternyata masih banyak dimasyarakat yang masih tabu dan menentang hal ini.


Alasan utamaku yakni karena pengalaman memiliki bayi prematur bblr dan alergi susu sapi, yang saat itu asiku belum keluar yang akhirnya mencari donor asi untuk Nay. Ternyata saat itu susah sekali mendapatkannya dan berakhir tak mendapatkan donor. Iya karena pengalaman inilah yang mendorong aku untuk melakukan donor asi. Alhamdulillah Nay memiliki beberapa saudara sepersusuan dan Insya Allah kami menjaga silaturami agar mereka saling kenal nantinya. 

Sebelum aku memutuskan donor asi, yang harus aku pastikan adalah beberapa hal berikut :

1. Tes kesehatan memenuhi persyaratan untuk donor asi. Karena aku mengalami preeklampsia berat, dokter juga melakukan beberapa tes kesehatan untukku sekalipun yang akan aku susui adalah bayiku sendiri. Nah hasil tes ini juga diminta oleh beberapa rumah sakit sebelum kita mendonorkan asi. 

2. Sebelum donor asip, pastikan bayi sudah cukup stok asip di rumah. Aku dulu selalu menyediakan minimal 15 kantong untuk Nay, jadi tidak sampai habis.

3. Pastikan asip disimpan di kulkas khusus. Alhamdulillah dirumah kulkas 2 pintu, jadi sememtara freezer digunakan untuk menyimpan asip.

4. Memiliki pompa asi elektrik dan menjaga kebersihannya. Jujur aku baru mengenal ini semenjak lahir Nay, karena dulu pas Naufal lahir sempat pakai manual dan ternyata capek banget.

5. Menyimpan dokumen data bayi dan orang tua. Aku sendiri memiliki album khusus foto-foto saudara sepersusuan Nay, pun menjelaskan kepada Naufal jika mereka juga sepersusuan dengannya. Karena untuk muslim, dilarang menikah dengan saudara sepersusuan.

Sedikit informasi, Nabi Muhammad juga memiliki saudara sepersusuan juga, bahkan ada yang perempuan juga. Tapi memang alangkah baiknya jika satu gender agar lebih memudahkan anak saat besar tentang jodoh nantinya. 

Kemarin aku sempat pilah pilih juga untuk penerima donor asi adalah anak yang memiliki kondisi khusus yang mengharuskan hanya menerima asi, seperti bayi prematur bblr, bayi alergi susu sapi atau kondisi ibu yang meninggal saat melahirkan. Jujur aku sedih sekali saat mendengar beberapa teman yang mencari donor asi yang tak kunjung dapat, disisi lain mereka masih juga mendapatkan cibiran dari orang lain. 

Percayalah, menjalani kondisi seperti itu tidak mudah. Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dokter bilang urutan untuk makanan bayi yang terbaik adalah asi langsung dari sang ibu, asi ibu sendiri menggunakan alat, jika asi ibu masih tidak bisa keluar, pilih opsi donor asi dan susu formula adalah opsi terakhir, karena asi adalah yang paling mudah dicerna untuk bayi. Maha Besar Allah atas Segala Ciptaannya. 

Semoga dengan postingan ini bisa sedikit membantu teman-teman yang sempat bertanya tentang donor asi kemarin dan ini menggambarkan pengalamanku saat donor asi saat itu. 

Terimakasih sudah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita diberkahi sehat selalu.. aamiin.. 

Komentar

back to top