Tips Menagih Hutang, Baik Boleh Zalim Jangan!

Aku tak menagih hutang padamu, bukan berarti aku adalah seorang yang kaya raya. 

Hanya saja aku pernah berada di posisimu dan  aku akhirnya tak berani menagih. 

Assalamualaikum,  teman-teman pernah baca quote tentang hutang seperti diatas? Tau nggak kalau ternyata ada orang yang punya hutang ke kita, kita wajib menagih?  Postingan kali ini aku akan membahas tentang hutang piutang. 

Ternyata ada banyak juga yang mencari artikel tentang tips menagih hutang di google. Untuk teman-teman yang akan berkeluarga, boleh banget nyimak ya, karena aku juga baru tau masalah problem ini setelah beberapa tahun menikah. Ternyata hutang itu bisa diwariskan, jadi warisan itu bukan hanya harta. Nah jika sudah menikah, suami punya hutang, sebaiknya istri wajib tau dan sebaliknya. Seperti yang pernah aku ceritakan pada waktu yang lalu yakni dalam postingan jangan jadikan impian sebagai pasakmu

Jika berhutangnya di bank mungkin kita pasti akan tau akad secara jelasnya, jika hutang akan ditanggung berdua. Ini bisa di garis bawahi. Namun jika diluar bank, yang terjadi banyak sekali masalah ternyata. Masalah hutang piutang ini termasuk salah satu hal yang sangat riskan untuk sebuah hubungan. Baik itu hubungan pertemanan, persaudaraan hingga suami istri. Salah satu pesan emak sebelum meninggal itu, "ojo gampang utang, asal dandang nggak ngguling iku kudu wis bersyukur"   

Betul, aku dulu sama sekali tidak memperdulikan tentang ini karena aku dari kecil memang tidak dibiasakan mengenal hutang kecuali dalam keadaan benar-benar terpepet. Jadi aku terbiasa hidup minimalis dan sebisa mungkin selalu ada uang yang ditabung, sehingga apapun yang ingin aku miliki harus dengan perjuangan untuk memilikinya. Nah jika teman-teman dari keluarga yang jarang sekali berhubungan dengan hutang, bisa jadi tidak pernah tau jika ternyata problematika tentang hutang ini banyak sekali. 

Banyak sekali aku mendengar jika yang di tagih akan lebih galak dari penagih, dulu aku hanya melihat cerita itu di sinetron dan ternyata kejadian ini memang banyak sekali di lingkungan masyarakat kita. Aku tak berani untuk bercerita banyak tentang pengalaman yang aku alami, hanya saja aku pernah berpikir apakah uang yang aku miliki itu berkah, kenapa uang itu susah kembali bahkan dengan tujuan kebaikan. Apakah ada yang salah dengan caraku mengais rejeki, hingga aku sendiri larut dalam kesedihan. 

Mungkin beberapa teman ada yang pernah mendengar, jika benar itu rejeki kita akan kembali ke kita lagi. Rejeki yang lewat kita bisa jadi rejeki kita ataupun rejeki orang lain yang lewat kita. Selama kita berusaha menjadi orang baik dan usaha yang kita lakukan selama ini halal, Insya Allah semua akan menjadi berkah. Jadi kali ini aku akan menjelaskan beberapa tips untuk menagih hutang agar teman-teman tidak merasa bersalah saat menagih. 

Tips Menagih Hutang

* Mengingatkan dengan cara baik sebelum masa jatuh tempo. 

* Menagih saat yang ditentukan, biasanya yang memberi janji waktu adalah yang berhutang atau kita, jadi boleh saat itu juga apalagi saat sedang butuh uang, atau besoknya. 

* Berdoa agar bisa dilancarkan.

Sebenarnya jika yang berhutang adalah orang baik dan sungkan karena sudah meminjam, jika memiliki rejeki tanpa ditagih dia akan membayar hutangnya atau juga mencicil, namun jika belum memiliki uang ia akan memberi penjelasan terlebih dahulu dan berusaha memberi janji waktu yang bisa dia tepati sesuai janjinya. Lain hal dengan seseorang yang menganggap pemberi hutang ini sebagai musuh, dia pasti akan menjauhinya, memaki atau bahkan banyak juga yang playing victim. Ironis memang, tapi inilah kenyataan yang terjadi.

Sedikit pesan buat teman-teman yang ingin memberi hutang, pastikan nilai tabunganmu minimal 2 atau 5 kali lebih banyak dari uang yang akan kamu pinjamkan, jadi jika ada kebutuhan yang kepepet kita masih ada uang, karena kita tidak benar-benar bisa menjaga uang yang akan kita pinjamkan, kecuali kepada orang yang benar-benar amanah. Karena jika ada mblesetnya, kita masih tetap bisa mencukupi kebutuhan kita. Lain hal jika kita meminjamkan uang untuk belanja minggu depan misalnya, dan belum ada kepastian uang kita kembali, kita akan berhutang jadinya untuk memebuhi kebutuhan kita sendiri. Baik boleh, tapi jangan zalim dengan keluarga karena ingin melakukan kebaikan. Jadi kita harus memilah mana yang benar-benar boleh kita lakukan. 

Bersyukur banget kalau bisa dilakukan semuanya, hanya saja perekonomian apalagi musim pandemi ini sungguh tidak bisa ditebak. Jadi kita harus bisa memilah yang mana kebutuhan yang mendesak dan mana yang bukan. Semoga saja kita bisa di jauhkan dari  sifat air susu di balas dengan air tuba yang di sebutkan di grup NBS, dan semoga kita bisa menjadi orang yang bisa amanah. 

Komentar

back to top